Ada orang yang mengatakan: “Bahawa kedua-dua ibubapa Nabi Muhammad dari kalangan orang-orang musyrikin dan berada di dalam neraka.” Apakah perkara ini benar?
Fatwa Dari Prof. Dr. ‘Ali Jumu’ah (Mufti Mesir):
01 Muqaddimah :- Muat Turun
02 Laknat Allah Ke Atas Orang Yang Menyakiti Rasulullah :- Muat Turun
03 Dalil-Dalil Nenek Moyang Nabi Adalah Ahli Fatrah dan Tidak Diazab
: Muat Turun
04 Dalil-Dalil Nenek Moyang Nabi Adalah Golongan Terpilih dan Terbaik :- Muat Turun
05 Dalil Dari Golongan Pembangkang :- Muat Turun
06 Jawapan Terhadap Dalil Golongan Pembangkang :- Muat Turun
07 Kesimpulan :- Muat Turun
---------------
Demikianlah barang yang menas akan dia oleh Syaikh Ibnu Hajar di dalam dua kitabnya “Zawajir” dan kitab “Al-‘A’lam” dan hamba hendak mendatang akan setengah nasnya atas jalan iktisor iaitu berkata ia:
Ertinya: “Maka setengah daripada yang demikian itu bahawasanya, barang siapa maki ia akan Nabi kita Muhammad j atau mencela ia akan dia atau mengaib ia akan dia atau menghubung ia dengan dia akan kekurangan pada dirinya atau pada nasabnya atau menyerupai ia akan dia dengan suatu atas jalan maki dan menghinakan atau mengkecil ia dengan kejadiannya dan pekerjaannya atau membangsa ia kepadanya akan barang yang tiada patut ia dengan pangkatnya atas jalan cerca akan dia dan menghina akan dia atau permain-main ia pada jihahnya yang mulia dengan perkataan yang hina atau mengharus ia akan bangkit nabi kemudian daripadanya atau mencita-cita ia akan dirinya jadi nabi kemudian daripadanya atau mensifat ia akan dia dengan bukan sifatnya atau berkata ia: “Bahawasanya dirinya diwahyu kepadanya.” dan jika tiada mengaku ia nabi sekalipun iaitu adalah ia jadi kafir dengan satu daripada barang yang tersebut itu dengan ijma’ sekalian ulama’ dan dihubung dengan nabi kita pada segala yang tersebut itu akan yang lain daripada nabi kita daripada segala anbiya’ yang muwafaqah (muafakat) ulama’ atas nubuwwah mereka itu.
(Hidayatul Mutafakkirin – Syaikh Husain Nashir ibn Toyyib Al-Mas’udil Banjari, ms 33)
***************************
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ زَارَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْرَ أُمِّهِ فَبَكَى وَأَبْكَى مَنْ حَوْلَهُ فَقَالَ اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي فِي أَنْ أَسْتَغْفِرَ لَهَا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِي وَاسْتَأْذَنْتُهُ فِي أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِي فَزُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ
"Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menziarahi kubur ibunya, lalu beliau menangis sehingga orang
yang berada di sekelilingnya pun ikut menangis. Kemudian beliau bersabda:
"Saya memohon izin kepada Rabb-ku untuk memintakan ampunan baginya (ibu),
namun tidak diperkenankan oleh-Nya, dan saya meminta izin untuk menziarahi
kuburnya lalu diperkenankan oleh-Nya. Karena itu, berziarahlah kubur karena ia
akan mengingatkan kalian akan kematian." (HR Muslim)
Dari hadis ini, sebagian berpendapat orang tua Rasulullah adalah
kafir. Benarkah? Na'udzubillah
Telah sampai kepada saya dari Kiai Mahfudz Krembangan Surabaya, beliau menjadi murid Syaikh Yasin al Fadani di Makkah.
Ahli hadis Syaikh Yasin al Fadani berkata: "Allah tidak mengampuni ibu Nabi bukan karena kafir. Tetapi karena tidak punya dosa, karena sebagai Ahl Fatrah (masa tidak ada utusan Allah). Kalau tidak punya dosa, apanya yang mau diampuni? "
Telah sampai kepada saya dari Kiai Mahfudz Krembangan Surabaya, beliau menjadi murid Syaikh Yasin al Fadani di Makkah.
Ahli hadis Syaikh Yasin al Fadani berkata: "Allah tidak mengampuni ibu Nabi bukan karena kafir. Tetapi karena tidak punya dosa, karena sebagai Ahl Fatrah (masa tidak ada utusan Allah). Kalau tidak punya dosa, apanya yang mau diampuni? "
Oleh : M. Ma'ruf Khozin
Kunjungi www.facebook.com/muslimedianews Sumber MMN: http://www.muslimedianews.com/2015/04/ibunda-nabi-muhammad-saw-tidak-kafir.html#ixzz3Y5yrzcHr
---